Pekematik Guru Pinggiran
Bapak/Ibu Guru menjelang Tahun Ajaran Baru tentunya banyak yang perlu dipersiapkan, untuk lebih mudahnya berikut file ADMINISTRASI TAHUN AJARAN BARU 2024/2025 LENGKAP lengkap untuk KS dan guru yang bisa DOWNLOAD DI SINI l
“Disaat
kekurangan, disitulah kekuatan kita semakin tumbuh” sebuah
ungkapan motivasi dari Mario teguh yang banyak menginspirasi orang dalam
menjalani kehidupannya. Maksudnya dengan kondisi serba kesulitan justru membuat
semangat untuk menyusun gerak, langkah dan strategi kita agar tidak tertinggal
dengan teman kita yang hidup dalam kemapanan dan tercukupi segala kebutuhannya.
Begitu juga di dunia pendidikan kita, walaupun pendidik berada di lembaga
marginal tapi jangan sampai semangat guru menjadi lumpuh total.
Jadi jika di lembaga Saudara sudah ada LCD, laptop dan juga beberapa
mouse, jangan biarkan terbengkalai digudang tanpa difungsikan, gunakan model pembelajaran ini sebagai penyegar suasana
pembelajaran. Anak-anak disamping cepat mudah menangkap pembelajaran juga mulai
bisa belajar mengenal komputer dan menjinakkan mouse. Tanpa harus menganggarkan
beberapa set peralatan komputer, model pembelajaran seperti ini bisa dijadikan
alternatif pengganti sebuah lab komputer.
Ada
banyak cara ataupun teknik penyajian yang
digunakan guru dalam proses pembelajaran agar tercapainya tujuan sebuah pembelajaran.
Mulai dari ceramah, diskusi, demonstrasi, studi kasus, bermain peran (role play) dan lain
sebagainya. Yang sudah barang tentu masing-masing cara ataupun teknik tersebut memiliki
kelemahan dan kelebihan. Cara penyajian pembelajaran yang sering disebut dengan
metode/model pembelajaran sangat penting peranannya dalam pembelajaran, karena
melalui pemilihan model/metode yang tepat dapat mengarahkan guru pada kualitas
pembelajaran yang efektif.
Tak terkecuali model pembelajaran PAKEMATIK yang merupakan
akronim dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan menyenangkan memanfaatkan
Teknologi Informasi dan Komunikasi, sekarang sudah banyak guru/lembaga yang
menerapkannya, tak peduli di desa maupun kota. Model pembelajaran PAKEMATIK menurut sebagian insan dianggap suatu hal
yang mewah dan butuh perawatan yang mahal. Padahal bila kita bisa mensiasatinya
hal demikian tidak akan terjadi dan setiap lembaga pasti mampu menerapkannya
tinggal bagaimana kita menyikapinya, terkecuaIi bila tidak ada jaringan listrik
atau permasalahan lainnya. Salah satu contoh model pembelajaran PAKEMATIK yaitu
dengan merombak kelas kita dengan aktifitas pembelajaran melalui jaringan kabel
maupun wirelles seperti layaknya sebuah lab komputer.
Untuk membuat jaringan sebuah lab komputer alternatif ini,
peralatan yang digunakan cukup sederhana diantaranya adalah sebuah LCD
Proyektor, sebuah laptop/komputer, serta port USB hub untuk menghubungkan
beberapa mouse siswa ke laptop guru. Bila
Anda hanya menggunakan 2-3 mouse tanpa port USB hub model pembelajaran ini pun
bisa dijalankan. Proses kerjanya begitu mudah yaitu dengan cara menggunakan software Microsoft PowerPoint dan add in multiple mouse, jadi sama seperti layaknya saat Anda
melakukan presentasi. Namun yang membedakan adalah saat proses evaluasi,
masing-masing siswa
dapat menggunakan mouse untuk memilih suatu jawaban soal pilihan ganda yang
nampak pada LCD Proyektor secara bersamaan. Siswa juga dapat menggambar dan
mewarnai bersama-sama dari slide yang diberikan guru. Selain itu aplikasi ini juga dapat menentukan mouse siapa
yang dapat menjawab dengan cepat dan benar seperti dalam sesi cepat tepat dalam
sebuah lomba cerdas cermat.
Dengan model
pembelajaran ini, memungkinkan para
tenaga pengajar untuk membuat presentasi interaktif dan melibatkan siswa pada
saat presentasi. Tidak seperti biasanya guru hanya bisa menyampaikan presentasi dan siswa cuma melihat atau
mendengar saja. Dengan demikian, siswa tidak hanya melihat materi presentasi
yang ditayangkan di dalam kelas, namun mereka juga dapat berinteraksi dengan
materi yang disampaikan guru menggunakan mouse yang dipegang setiap siswa.
Untuk membedakan icon/pointer mouse siswa yang begitu banyak,
dalam aplikasi ini terdapat pula beberapa macam icon pointer mouse yang cukup
beragam misalnya gambar buah, hewan, alat musik dll, yang tentunya amat disukai
anak-anak, disamping karakternya yang lucu-lucu. Jadi sebelum proses evaluasi
maupun menggambar siswa dimulai, terlebih dahulu siswa memilih icon pointer
mouse sesuai keinginannya atau terkadang sudah ditentukan sendiri oleh aplikasi
disaat mouse siswa sudah terdeteksi oleh laptop guru.
Dengan banyaknya keunggulan di atas bukannya aplikasi ini tak
bisa lepas dari kelemahan. Untuk sementara batasan mouse yang dapat dipakai
dalam model pembelajaran
ini hanya dalam 25 buah, jadi bila dalam satu kelas jumlah
siswanya lebih dari 25 anak, sementara bisa menggunakan metode kelompok, karena
tidak membutuhkan mouse yang begitu banyak, dengan 3 - 5 mouse sudah cukup.