Dikejar-kejar Wali Murid?
Bapak/Ibu Guru menjelang Tahun Ajaran Baru tentunya banyak yang perlu dipersiapkan, untuk lebih mudahnya berikut file ADMINISTRASI TAHUN AJARAN BARU 2024/2025 LENGKAP lengkap untuk KS dan guru yang bisa DOWNLOAD DI SINI l
“Aduh
Pak gimana anak Saya?Apakah jawabannya sudah benar?” berbagai pertanyaan yang
muncul dari beberapa walimurid perempuan lewat pesan singkat di HP jadul
penulis. Tak hanya itu, pagi disaat pelajaran belum mulai ada beberapa
walimurid menghampiri penulis tentang hasil pekerjaan rumah putra-putrinya yang
diberikan kemarin. Ada perasaan senang, gembira dan terharu bercampur aduk
menjadi satu.
Minggu
ini memang ada sesuatu yang baru di kelas kami, ada kesepakatan antara penulis
sebagai wali kelas dan wali murid, bahwasanya setiap hari Senin dan Kamis
setiap anak mendapatkan pekerjaan rumah yang harus dikerjakan dan jawabannya
langsung dikirimkan lewat SMS. Mungkin pembaca semua membayangkan bagaimana
rumitnya menjawab pertanyaannya, lewat tulisan di buku saja terkadang
memerlukan banyak waktu dan tenaga, apalagi harus dijawab lewat SMS, bisa
keriting jari tangan. Kerisauan di atas perlu dimaklumi, namun dalam
mengerjakan PR kali ini tidak seperti pada umumnya, siswa cuma di beri satu
soal dengan jawaban yang singkat jadi tidak seperti PR pada umumnya yang
meliputi banyak nomor soal hingga beberapa halaman.
Pendidikan
merupakan tanggung jawab bersama antara sekolah (guru), orangtua murid,
masyarakat, dan pemerintah. Dengan demikian, semua pihak yang terkait harus
senantiasa menjalani hubungan kerja sama dan interaksi dalam rangka menciptakan
kondisi belajar yang sehat bagi para murid. Interaksi semua pihak yang terkait
akan mendorong murid untuk senantiasa
melaksanakan tugasnya sebagai pelajar, yakni belajar dengan tekun dan
bersemangat.
Cara paling efektif untuk meningkatkan minat belajar siswa yaitu guru harus bisa mengembangkan kreatifitasnya dengan menggunakan media
belajar yang lebih menarik dan inovatif, diantaranya berupa media belajar yang berbasis teknologi yang
cukup bersahabat dengan anak baik di sekolah maupun di rumah, contohnya
handphone yang sudah banyak merambah semua lapisan masyarakat baik di kota
maupun di desa.
Dan
sudah barang tentu semua orang tua siswa ataupun keluarga pasti ada salah satu
yang memilikinya. Disamping harganya yang relatif terjangkau, juga sistem
operasinya tidak begitu rumit. Sebagai gambaran, Indonesia
termasuk 4 besar pengguna handphone di seluruh dunia dengan jumlah handphone di Indonesia
diperkirakan mencapai sekitar 250,100,000 buah. Dari jumlah penduduk mencapai
237,556,363 maka perbandingan jumlah penduduk yang menggunakan handphone
mencapai 105.28%. (www.carakupedia.com.2013)
Konsumen Handphone di
Indonesia dalam 5 tahun terakhir golongan umur 10-14 tahun meningkat hampir 3
kali lipat. Sedangkan untuk golongan umur di atas 50 tahun tidak ada
perkembangan signifikan, hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh golongan
orang tua yang kurang terbuka terhadap teknologi dan lebih menyukai cara-cara
lama.
(Firman Nugraha
2011).
Proses
Kerja PR Lewat SMS
Minggu
pertama siswa hanya diberi satu soal isian singkat dan siswa menjawab dengan
mengetik [nama siswa] spasi jawaban, lalu dikirimkan ke HP guru. Terkadang ada
salah satu siswa yang menjawabnya dengan sembarang jawaban, tanpa memperhatikan
petunjuk cara pengirimannya. Perlu bimbingan guru berkali-kali sehingga
terpenuhi jawaban sesuai dengan petunjuk guru.
Seiring berjalannya waktu konten yang
diberikan lebih berkembang, misalnya siswa di berikan soal pilihan ganda dan
jawabannya dikirimkan dengan format sebagai berikut,[nama siswa] spasi ABBCDCDABC
atau yang lainnya. Dengan format SMS seperti di atas memudahkan guru dalam
mengoreksinya. Bermodalkan modem GSM ataupun CDMA guru menerima semua SMS murid
lalu file SMS tersebut diexsport menjadi file excel berformat csv, dengan
demikian guru tinggal mencopy pastekan ke aplikasi analisis ataupun aplikasi
penilaian lainnya.
Yang
perlu diperhatikan
Dengan
adanya PR SMS yang dapat memudahkan siswa dan guru, bukannya tanpa kelemahan.
Beberapa yang harus diperhatikan dalam menggunakan metode ini diantaranya
sebagai berikut :
1. Gunakan
nomor HP yang baru
Gunanya saumpama tidak ada PR melalui
SMS nomor HP tersebut bisa kita matikan, dan kita tidak akan terganggu oleh
anak-anak yang terkadang iseng dengan cara miscall dll.
2. Tentukan
jadwal pengiriman SMS
Agar waktu Anda tidak hanya terus fokus
pada SMS siswa saja, tentukan jam berapa dan hari apa siswa harus mengirim SMS.
Karena pasti waktu guru untuk keperluan lain juga masih banyak.
3. Beri
Apresiasi dan penguatan tentang hasil SMS.
Suatu hal kecil namun bermanfaat yaitu dengan
memberikan balasan atas SMS siswa, agar siswa mengetahui jawabannya sudah
diterima guru. Ataupun bisa langsung memberikan nilai atas PR siswa tersebut
dan memberi penguatan (misalnya jawaban Ananda Bagus, Ananda masih belum bisa
mampu menjawab PR ayo semangat, dll).
Ada
hal positif yang dapat kita petik dari PR lewat SMS tersebut, diantaranya orang
tua yang dahulu kurang begitu peduli dengan
proses belajar siswa di sekolah maupun di rumah, sekarang sudah ada arah
menuju perubahan untuk selalu memperhatikan proses belajar anak. Disaat anak
belajar di rumah, orang tua seraya diajak untuk turut andil walaupun sebatas
hanya menolong mengirimkan SMS ke HP guru.
Ini
merupakan kesempatan kita untuk selalu bekerja sama dan berinteraksi dengan
wali murid dalam mengarahkan proses belajar anak. Sekarang tinggal menyiapkan
tekad bulat guru untuk selalu siap melayani siswa walaupun di luar jam sekolah
dengan menerima jawaban atau keluhan dari orang tua maupun siswa. (@kangmartho)
(tulisan ini juga bisa Anda baca di majalah SUARA PGRI edisi Maret 2015)
(tulisan ini juga bisa Anda baca di majalah SUARA PGRI edisi Maret 2015)